Saturday, October 26, 2013

I am holier than thou, and thou shalt go to hell.

Many times I found people who mock those who have been unfortunate, they think they stand above others with their "I am holier than thou" attitude. "Serve him right-lah" "He got "it" as a punishment" "God is angry, and that's why he got "it" "A gay boy wanna get married? Bullshit" -and several other examples. They might not say it bluntly, but you can feel it from the way they talk or write (right?). Shockingly, there are those who are among us (in the community) made this very impression. 

You can still lead your same old life (as you wish), or you can change for the betterment (change for the good is always good), but the bottom line is, you should never insult those who have been tested with calamities, and disease. You will never know when your "time" will come. And I believe, no matter what religion you are professing, the teaching is the same -you shall not curse and mock others. 

Having said that, I must admit that we are not living in heaven. I admit that we can't run from encountering these errant people in the society. We must, and will, face any of them in one of these days, and it is our duty to educate them. Let's not be like them, instead, let's spark a change by educating ourselves not to be judgmental and conveying good messages and supports. If I may quote, "The only time you should ever look down on someone, is when you are helping them up". If we could live by this theme, sooner or later, we could create a better world to live in. 

Be more supportive, tell good wishes, send out positive vibes to those who are in need and never judge regardless of their status :-) We can make a difference. 

With love, 
Raphael Zain
Email: newsoulandlife@gmail.com


Sudah banyak kali saya terjumpa mereka yang suka memperolokkan mereka yang kurang bernasib baik, mereka fikir mereka lebih baik dari yang lain, dengan perangai "aku lebih baik dan suci". "Padan muka. Dia dapat penyakit tu pun sebagai balasan. Tuhan marah, sebab tu dia dapat penyakit tuh""Lelaki songsang nak berkahwin? Merepek!" -dan beberapa contoh yang lain. Mereka mungkin tidak bercakap secara "direct" tapi kita boleh tahu dari cara mereka bercakap atau menulis, kan? Lebih memeranjatkan, ada juga di antara kita (di dalam komuniti ini) yang bersikap sedemikian. 

Anda masih boleh meneruskan hidup yang lama (terpulanglah), atau berubahlah ke arah kebaikan (itu lebih baik), tetapi kita tidak perlulah hendak menghina mereka yang telah diuji dengan musibah dan penyakit. Kita tak tahu bila pula "masa" kita. Dan saya percaya, tak kira lah agama apa pun yang anda anuti, ajaran nya tetap sama -kita tidak boleh mengutuk atau memperolokkan orang lain.  

Walaubagaimanapun, saya akui yang kita bukannya hidup dalam syurga, semuanya sempurna. Saya akui yang kita tidak boleh lari dari berjumpa dengan manusia seperti ini. Kita perlu, dan akan berjumpa juga dengan mereka dan adalah menjadi tanggungjawab kita juga untuk mendidik mereka. Janganlah kita menjadi seperti mereka, sebaliknya marilah kita mencetuskan satu perubahan dengan mendidik diri kita dahulu, dengan tidak menjadi manusia yang menghukum dan cuba untuk menyampaikan meseg-meseg dan sokongan yang baik. Dari satu pepatah, "Masa yang boleh untuk kita memandang "rendah" pada orang lain, adalah ketika kita hendak menolong mereka yang berada di bawah". Jikalau kita boleh cuba untuk hidup dengan pepatah ini, kita boleh mencipta satu kehidupan yang lebih baik. 

Marilah menyokong antara satu sama lain, sampaikan perkara-perkara yang baik, bantu mereka yang memerlukan tanpa mengambil kira status mereka. Kita mampu membuat satu perubahan. 

Raphael Zain
Email: newsoulandlife@gmail.com



3 comments:

  1. good message.

    bak kata seorang penceramah bebas, dalam dunia ni memang ramai orang nak jadi hakim bertauliah.

    ReplyDelete
  2. I also wronged in so many things, I am normal people, also Allah slave but I have no right to judge you. Support all of you with my Doas.....

    ReplyDelete